Mengenal tarian Bawo.
Berdasarkan catatan Tjilik Riwut dalam bukunya ”KALIMANTAN MEMBANGUN, Alam dan Kebudayaan”, penerbit PT. Tiara Wacana Yogyakarta, halaman 474-475, asal mula Wadian Bawo adalah dari cerita rakyat suku Dayak Ma’anyan sebagai berikut :
Alkisah, tersebutlah sebuah kampung bernama Tenong Ranayab di daerah tanah tinggi Bawo yang dikepalai seorang Pembekal bernama Datu Too. Datu Too memiliki seorang anak laki-laki yang sangat gemar berburu bernama Lala. Lala dikenal masyarakatnya sebagai pemuda yang mengagumkan karena kekuatan tubuhnya, cita rasa berkeseniannya yang sangat tinggi dan kesaktiannya yang luar biasa.
Suatu kali dia mendemonstrasikan keahliannya berburu dari awal sampai akhir dalam bentuk tarian. Tarian inilah yang kemudian menjadi bakal Wadian Bawo. Dan dalam perkembangan selanjutnya, Tarian Wadian Bawo yang juga dikenal sebagai Tari Galang Bawo ini tumbuh menjadi tari sakral khas kaum lelaki yang bangga mempertunjukkan keahlian berburu, kekuatan otot dan kedigjayaan ilmu gaib dalam pengobatan orang sakit.
Menurut tutur para tetuha, Wadian Bawo berikut perkembangannya sebagai tarian gaib yang khas untuk pengobatan orang sakit lahir antara tahun 1501-1512.
Sumber :
https://rudiannoor.wordpress.com
Sumber gambar :
https://rudiannoor.files.wordpress.com/2010/08/tari-dadas-barsel.jpg
Hanya Ingin Berbagi :)