bero.web.id - Burung
enggang atau engang dalam bahasa dayak maanyan dan dalam bahasa Inggris
disebut helmeted
hornbill. karena paruh burung-burung dalam jenis rangkong
memiliki tanduk atau cula. Oleh masyarakat Dayak kalimantan, enggang termasuk
burung yang dikeramatkan.
Burung enggang hanya bisa
ditemukan di Kalimantan. Spesies ini memiliki balung atau tanduk berwarna merah,
berparuh besar berwarna putih gading, bercorak warna bulu hitam atau putih, dan
ekor cukup panjang dengan corak warna dominan putih meski ada hitamnya.Hewan dengan family Bucerotidae ini
bertubuh besar. Umumnya, panjang tubuhnya hampir seukuran panjang manusia dewasa. Makanannya buah, bukan biji ataupun daging. Namun, sesekali mereka
memakan serangga kecil ataupun ulat.
Burung yang termasuk dalam
spesies yang dilindungi ini hampir tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
suku dayak. Makna burung enggang bagi suku Dayak menjadi salah satu
tanda kedekatan masyarakat Nusantara dengan alam sekitarnya.
Baca Juga : Cerita danau malawen kumbang bernaung
Burung enggang juga dianggap
sebagai lambang perdamaian dan persatuan. Oleh karena itu, burung enggang dapat
kita temukan di hampir setiap ruang masyarakat dayak, seperti pada patung,
ukiran, lukisan, pakaian, rumah, balai desa, monumen, pintu-pintu gerbang, juga
di makam-makam.
Bagi orang Dayak, enggang juga
menjadi simbol seorang pemimpin yang ideal. Hal ini dikarenakan burung enggang
terbang dan hinggap di gunung-gunung dan pepohonan yang tinggi, bulu-bulunya
indah, dan suaranya terdengar ke mana-mana.
Sayangnya, karena sering jadi buruan orang tak bertanggung jawab, spesies burung enggang ini sangat sulit dijumpai lagi seperti biasa. dan populasi
burung tersebut sekian hari sekian sedikit. Mari kita menjaga populasi
burung enggang supaya kelak anak cucu kita masih bisa melihat burung ciri khas
kalimantan ini.
Beberapa Sumber Artikel ini Saya Kutip Dari : https://1001indonesia.net/burung-enggang/
Sumber Gambar : www.intronesia.com
Hanya Ingin Berbagi :)
Tags:
Keramat