Perkawinan Dayak Ma'anyan Gunung Perak

bero.web.id - Perkawinan dayak maanyan adalah salah satu hal yang paling istimewa terutama dimulai dari beberapa tahap yang membutuhkan waktu berbulan bulan  dengan tahap pertama ngantane (Melamar), tahap kedua adu (Pertunangan), dan tahap ketiga piadu (Pernikahan). Disetiap acara pernikahan dayak maanyan ada salah satu acara yang juga menarik untuk di saksikan selain acara yang lainnya.


Yaitu acara gunung perak, mugkin sebagian bertanya apa itu gunung perak ?
Gunung Perak adalah salah satu tarian dalam acara perkawinan dayak maanyan untuk memenuhi hukam adat, tarian ini termasuk  dalam acara ngantara wurung jue.

Gunung perak merupakan gambaran pohon yang didalamnyan terdapat berragam badian dan isi untuk menggambarkan tentang kehidupan rumah tangga suku dayak maanyan. simbol gunung perak dalam upacara tarian adat ini terdiri dari warna kuning untuk emas, warna silver untuk perak, warna putih untuk berlian. warna warna yang itu digambarkan dengan batang, dahan dan buah dari gunung perak. sedangkan daun dari pohon gunung perak digambarkan dengan uang.

Acara Gunung Perak
Sumber : Google


makna dari gunung perak antara lain :
  1. Batang berwarna kuning keemasan menggambarkan bahwa tonggak kekuatan hidup sebuah keluarga yang tidak akan pernah berubah sampai maut memisahkan pasangan tersebut.
  2. Dahan, ranting, dan buah yang digambarkan dengan perak dan berlian  yang menggambarkan bahwa kehidupan keluarga tersebut mencerminkan  kesucian.
  3. Daun dari gunung perak yang digambarkan dengan uang merupakan berkat materi yang lahir dari dua pohon diatas. berkat materi ini hendaknya tidak hanya tersimpan rapi dalam lingkup keluarga itu sendiri melainkan menjulung tinggi dan rindang sehingga bisa menaungi keluarga serta mendatangkan berkat bagi orang lain di sekitarnya.   


Jika ada salah kata dalam penyebutan mohon diinfokan dikolom komentar ya. 😊

Penulis : Bero
Hanya ingin berbagi 👋
Bero

Founder dan Chief Editor di bero.web.id. Salam kenal ya!

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan sopan, mari kita budayakan bertutur kata yang baik dan saling menghormati.

Lebih baru Lebih lama